Optimalisasi Usaha Ternak Domba Berdasarkan Pola Pertumbuhan Tubuh Domba
oleh : Ir. Adi Rakhman, M.Si.
Widyaiswara Ahli Pertama
Pemahaman pola pertumbuhan
domba diperlukan untuk diterapkan sehingga menghasilkan pertambahan bobot badan
yang optimal sesuai yang diharapkan oleh peternak. Penerapan strategi
pemeliharaan yang mengacu pada pola pertumbuhan tubuh tentunya berdampak pada
besarnya laba yang akan diraih oleh peternak. Strategi atau manajemen
pemeliharaan ternak domba yang perlu diterapkan menyesuaikan dengan pola
pertumbuhan tubuh ternak diantaranya manajemen pemberian pakan, manajemen
reproduksi, manajemen pemuliaan, manajemen kesehatan ternak, manajemen
pemasaran, dan lainnya.
Gambar 1. Kurva
pertumbuhan domba Garut dan persilangannya menggunakan model Von Bertalanffy
Berdasarkan
gambar di atas, terdapat dua tahap dalam pertumbuhan tersebut, yaitu tahap
cepat dan tahap lambat, serta titik belok atau infleksi. Tahap
tumbuh cepat terjadi sebelum pubertas dan tahap tumbuh lambat terjadi setelah
pubertas dan batas antara kedua tahap ini disebut titik belok atau titik infleksi.
Berdasarkan pola pertumbuhan ternak domba,
pertambahan bobot badan tertinggi adalah kisaran umur 6 hingga 12 bulan. Umur
sekitar 12 hingga 18 bulan dapat ditandai dengan pergantian dua gigi seri susu bagian
tengah (deciduo incisors) dengan gigi
tetap (central incisors).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelompok umur 6-12 bulan sudah mengalami dewasa kelamin (Wijaya dkk,
2019). Berdasarkan Basuki (2002), kurva tersebut dapat menjelaskan bahwa laju
pertumbuhan maksimum harian dicapai pada kondisi mendekati pubertas. Kemudian,
setelah pubertas/dewasa kelamin, kecepatan pertumbuhan mendekati konstan, laju
pertumbuhan muskulus menurun, sebaliknya disposisi lemak meningkat.
Beberapa bulan setelah
dewasa kelamin/pubertas, domba akan mengalami dewasa tubuh. Dewasa tubuh
merupakan proses akhir dalam pertumbuhan, pada penelitian ini diduga terjadi
pada kelompok umur 18-24 bulan. Umur 18-30 bulan dapat diketahui dengan adanya pergantian
2 gigi seri lateral (lateral incisors)
susu dengan 2 gigi seri lateral tetap/dewasa. Kelompok umur 18-24 bulan pada
penelitian ini memiliki bobot badan yang hampir mencapai 58 kg (Wijaya dkk,
2019). Domba garut jantan mencapai bobot dewasa (58 kg) pada umur 18 bulan menurut
SNI Domba Garut tahun 2009. Pertambahan bobot setelah dewasa tubuh terjadi
akibat penambahan deposit lemak.
Kesimpulan dari studi ini
adalah, usaha pemeliharaan yang optimal apabila akan mendapatkan pertambahan
bobot badan yang relatif tinggi adalah sebelum dewasa kelamin/pubertas atau
sebelum antara umur 6 - 12 bulan. Setelah pubertas, pertambahan bobot badan dan
pertambahan masa otot melambat. Setelah dewasa tubuh umur sekitar 18 hingga 24
bulan, pertambahan masa otot melambat, dan pertambahan bobot badan didapatkan
dari pertambahan deposisi lemak. Berdasarkan dari data-data tersebut,peternak
dapat membuat strategi yang optimal berdasarkan umur domba yang diternakkan
sesuai dengan target usaha.
Daftar Pustaka
Basuki, P. 2002. Kajian Optimalisasi Usaha Penggemukan
Sapi (Feedlot) Melalui Manipulasi
Pakan, Pertumbuhan Kompensasi Dari Periode Waktu Penggemukan. Disertasi.
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[BSNI]. 2009. SNI Domba Garut no. 7532.
http://sisni.bsn.go.id. Download : April 1, 2017.
Sulastri, Sumadi. Pendugaan
Umur Berdasarkan Kondisi Gigi Seri Pada Kambing Peranakan Etawah Di Unit
Pelaksana Teknis Ternak Singosari, Malang, Jawa Timur. https://www.neliti.com/id/publications/164214/pendugaan-umur
berdasarkan-kondisi-gigi-seri-pada-kambing-peranakan-etawah-di-un Diakses 2
Oktober 2023.
Surya KW, Ligaya IT, Iman S, Daisy T. 2019. Evaluasi
Status Reproduksi Domba Garut Jantan Tipe Tangkas. Performans produksi dan
profil metabolik darah domba Garut dan Jonggol yang diberi limbah tauge dan
omega-3. Vol. 7, No. 1: 55-63, Januari 2019 Diakses 2 November 2023
Comments
Post a Comment