Penanganan Diare pada Ternak Domba

Oleh : Ir. Adi Rakhman, M.Si.

Widyaiswara Ahli Pertama

            Domba merupakan komoditas ternak yang strategis. Domba dapat berkembangbiak dengan relatif baik seperti ternak ruminansia kecil lainnya yaitu berpotensi besar beranak lebih dari satu (prolifik). Ternak domba juga dapat dimanfaatkan dengan cepat untuk dijadikan ternak qurban maupun aqiqah, yaitu pada umur ternak telah mencapai 6 bulan.

            Pada peternakan domba terdapat beberapa penyakit yang berpotensi menghambat kegiatan usaha ternak, salah satunya adalah diare. Diare adalah gangguan pada saluran pencernaan dimana seekor ternak mengeluarkan feses dengan kondisi encer. Domba yang mengalami gejala diare akan memiliki tanda -tanda seperti domba lemas dan tidak agresif dan feces bercampur dengan darah, lendir dan bau busuk.

Penyebab Diare

            Faktor yang dapat menyebabkan diare pada ternak domba adalah faktor infeksius dan faktor non infeksius. Penyebab infeksius penyebab diare pada ternak diantaranya bakteri (E colli, Salmonella enterica, Clostridium perfringens), virus, dan protozoa (Cryptosporidium dan Coccidian sp). Penyebab diare yang non infeksius biasanya ditentukan oleh adanya kekurangan kekurangan yang terjadi di dalam manajemen di peternakan, seperti nutrisi yang tidak cukup dari induk waktu bunting terutama pada waktu sepertiga akhir kebuntingan akan menyebabkan terjadinya kualitas dan jumlah yang dihasilkan kolostrum rendah dan terjadi difiensi vitamin A dan E yang berpengaruh dengan terjadinya diare pada anak sapi (Barrington dan Pharis, 2001).

            Penyebab non infeksius dari lingkungan diantaranya, tempat yang lembab, populasi padat, tempat terkontaminasi, induk yang baru melahirkan dicampur dengan induk lain, dan lain sebagainya merupakan stres bagi domba yang baru lahir dan akan mudah terkena infeksi agen penyakit. Penyebab lainnya adalah kurangnya perhatian terhadap cempe yang baru lahir terutama selama kelahiran yang susah atau kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, perubahan mendadak dari program pemberian pakan atau terjadi ketika pemberian susu buatan tidak sesuai takaran, terlalu dingin, atau bahkan basi. Meskipun sering kali tidak sangat berbahaya dan tidak sampai menyebabkan kematian, diare non infeksi pada anak domba dengan cepat melemahkan tubuh akibatnya ternak rentan terkena diare infeksi atau penyakit lainnya yang lebih parah.

Penanganan Diare

             Beberapa hal yang dapat dilakukan saat menangani ternak yang terkena diare adalah :

  1. Pisahkan domba yang sakit dengan domba dan kambing yang sehat.
  2. Jika satu atau dua orang sedang berbaring, sediakan tempat berteduh, makanan segar, dan air.
  3. Cobalah memberi mereka arang aktif dan larutan elektrolit.
  4. Cegah serangan lalat dengan membersihkan kaki belakangnya.
  5. Cari tahu apa sebenarnya penyebab domba sakit sehingga peternak bisa memberikan pengobatan yang tepat. Peternak dapat melakukan ini dengan menghubungi dokter hewan untuk meminta nasihat. Peternak juga dapat mengirimkan kotoran segar dari hewan sehat dan sakit ke laboratorium untuk diuji.
  6. Larutan elektrolit diberikan untuk mencegah dehidrasi dan memberikan energi pada hewan yang sakit.
  7. Beberapa tanaman yang dapat dijadikan obat tradisional untuk menangani diare pada domba diantaranya daun sirsak, daun jambu biji, daun pisang atau getah daun papaya.

Comments

Popular posts from this blog

Manajemen Perawatan Cempe (Anak Kambing)

Pengantar Butchery

Manajemen Perawatan Cempe (Anak Kambing)